Kamis, 16 Desember 2010

20 CIRI CIRI ANAK ANDA YANG TERGOLONG UNDERACHIEVER

Menurut dr Sylvia Rimm, Profesor di Case Western Reserve University School of Medicine, Amerika Serikat, anak dengan keterbelakangan atau underachiever kemungkinan adalah anak yang kreatif, sangat verbal, dan memiliki kemampuan matematis yang sangat tinggi. Meskipun begitu, dengan bakat yang dia dimiliki, anak yang tergolong underachiever tidak sesukses anak-anak lain di sekolahnya.

Rimm, psikolog dan penulis buku laris See Jane Win itu, mengatakan bahwa underachievement dapat didefinisikan sebagai ketidakmampuan atau kegagalan untuk menampilkan tingkah laku atau prestasi sesuai usia atau bakat yang dimiliki anak. Menurut Rimm, dengan kata lain, potensi si anak tidak terpenuhi (unfulfilled potentials).

Memperkuat pandangan Rimm, menurut Montgomery seperti dalam jurnal Westminster Institute of Education, seorang anak dapat dikatakan underfunctioning bila memiliki lima dari indikator yang ada di bawah ini, yaitu:

1. Adanya pola yang tidak konsisten pada pencapaian dalam tugas-tugas sekolah

2. Adanya pola yang tidak konsisten pada pencapaian pada mata pelajaran tertentu

3. Adanya ketidakcocokan antara kemampuan dan pencapaian karena kemampuan yang dimiliki ternyata lebih tinggi

4. Konsentrasi yang kurang

5. Suka melamun atau mengkhayal di dalam kelas

6. Terlalu banyak melawak di dalam kelas

7. Selalu mempunyai strategi untuk menghindari pengerjaan tugas sekolah

8. Kemampuan belajar yang rendah

9. Kebiasaan belajar yang tidak baik

10. Sering menghindar dan tidak menyelesaikan tugas-tugas sekolah

11. Menolak untuk menuliskan apa pun

12. Terlalu banyak aktivitas dan gelisah atau tidak bisa diam

13. Terlalu kasar dan agresif atau terlalu submisif dan kaku dalam bergaul

14. Adanya ketidakmampuan untuk membentuk dan mempertahankan hubungan sosial dengan teman sebaya

15. Adanya ketidakmampuan untuk menghadapi kegagalan

16. Adanya ketakutan dan menghindar dari kesuksesan

17. Kurang mampu untuk menggali pengetahuan yang dalam tentang diri dan orang lain

18. Kemampuan berbahasa yang rendah

19. Terus berbicara dan selalu menghindar untuk mengerjakan sesuatu

20. Merupakan bagian dari kelompok minoritas

Sumber: www.episentrum.com & www.wholefamily.com

Senin, 22 November 2010

TIPS KONSENTRASI BELAJAR

Ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk meningkatkan konsentrasi belajar para pelajar dan mahasiswa :

1. Hilangkan Beban dan Tugas-Tugas

Jika ada PR (pekerjaan rumah) sebaiknya diselesaikan dulu agar tidak kepikiran terus-menerus pada saat kegiatan belajar berlangsung. Lakukan identifikasi hal-hal yang harus dilakukan dan melaksanakannya agar tidak ada beban seperti cuci baju, bayar rekening listrik, mengembalikan dvd pinjaman ke teman, dan lain sebagainya.

2. Pikirkan Manfaat Belajar di Masa Depan

Untuk menyemangati kegiatan belajar kita harus sedikit berandai-andai, yakni kalau kita sudah besar nanti akan sukses jadi orang pandai, penghasilan besar, punya pacar cakep, dan lain-lain. Dengan demikian maka kita akan menjadi lebih terpacu untuk meraih masa depan yang kita cita-citakan. Bayangkan orang lain juga yang sayang kepada kita seperti ayah, ibu, adik, kakak, pacar, saudara, dan lain-lain akan ikut senang kalau kita jadi orang sukses. Sebaliknya kalau jadi orang bodoh maka kemungkinan untuk jadi orang susah semakin besar. Cari kerja sebagai office boy saja sulit apalagi mau kerja kantoran jadi eksekutif muda.

3. Jangan Terlalu Capek

Usahakan tidak membuat jadwal belajar dengan aktivitas fisik berlebih seperti olahraga, main seharian, jalan-jalan ke mall, dan lain sebagainya. kalau sudah terlanjur capek maka belajar sebentar pun sudah bisa membuat ngantuk. Bila pulang sekolah sebaiknya langsung tidur siang atau sore lalu setelah bangun tidur langsung belajar yang serius.

4. Posisi Belajar Yang Pas

Belajar jangan dengan posisi tubuh yang salah seperti sambil tiduran, sambil jalan-jalan, sambil nonton tv, sambil ngobrol, sambil jongkok, dan lain sebagainya. Belajarlah dengan posisi duduk di meja belajar jika ada atau di meja dan kursi yang membuat kita senyaman di meja kursi sekolah atau kampus. Jangan belajar sambil menghibur diri yang mengganggu seperti sambil main video game, main komputer, nonton televisi, sambil baca komik, dan sebagainya.

5. Makanan dan Minuman Pendamping

Siapakan makanan dan minuman ringan yang biasa-biasa saja sekedar untuk isi perut dan menghilangkan haus saja. Contohnya seperti singkong rebus sama teh tawar. Ketika lapar dan haus mendera kita akan dengan mudah untuk melenyapkannya.

6. Tempat Yang Tenang Tanpa Pengganggu Konsentrasi Beajar

Hindari lokasi belajar yang berisik yang mudah menghilangkan konsentrasi belajar kita. Bila perlu menyendirilah di kamar tanpa suara apapun. Beritahu orang-orang di rumah kalau kamu sedang belajar dan mohon untuk tidak diganggu beberapa waktu demi masa depan yang cemerlang. Tutup jendela dan pintu juga agar bila ada sesuatu yang lewat atau bergerak kita tidak terpancing untuk melihatnya.

7. Cari Tahu Metode Belajar Yang Tepat

Terkadang ada orang yang pelajaran bisa masuk ke otak jika sambil mendengarkan musik, sambil menyanyi, sambil keliling-keliling, sambil corat-coret kertas, dan lain-lain. Coba saja aktivitas tertentu yang menurut kamu dapat menunjang masuknya materi pelajaran ke dalam otak.
Sesuaikan gaya belajar anak sesuai dengan gaya nya:
- bagi yang mempunyai gaya visual : dengan cara membaca sendiri
- bagi yang mempunyai gaya auditori: dengan cara mendengarkan kaset atau alat
pendengar lain
- bagi yang mempunyai gaya kinestetik: dengan cara mempraktekkan apa yang dipelajari


8. Strategi Menghapal Materi Pelajaran

Jika kamu punya kesulitan menghapal dan memahami pelajaran maka sebainya kamu membuat rangkuman pelajaran yang menurut kamu mudah dimengerti dan dapat dilihat dibaca-baca kembali jika ada yang lupa. Bisa juga membuat hubungan gambar-gambar yang mewakili point-poin pelajaran. Bisa juga merekam suara kita saat membaca materi pelajaran untuk didengar kembali. Bisa pula membuat pertanyaan-pertanyaan tertentu yang atas materi yang telah dipelajari, dan lain-lain.

9. Istirahat / Break Jika Lelah

Jangan dipaksakan tubuh yang lelah untuk terus belajar karena tidak ada gunanya. Percuma bila dipaksakan pun bisa-bisa menjadi sakit seperti pusing vertigo, demam, badan lemas, masuk angin, dan lain-lain. Pelajaran yang sudah dihapal pun mungkin saja bisa terlupakan.

10. Lupakan Sejenak Masalah Cinta dan Pacar

Buat apa pacaran kalau masa depan kamu rusak. Lebih baik jangan pacaran dulu kalau belum punya pacar atau buat kesepakatan dengan kekasih pujaan hati untuk janji saling setia dan saling mendukung dalam kegiatan belajar mengajar. Setelah membuat komitmen maka kamu harus tidak mudah kangen, cemburu, dan sebagainya. Nanti kalau sudah sukses dan mapan maka akan ada banyak cewek atau cowok yang antri buat kamu.

Kamis, 23 September 2010

KIAT MENGOPTIMALKAN EQ ANAK







Apa tujuan anak menjadi orang tua? Membesarkan anak anak yang sehat, sukses dan bahagia? Seorang anak yang berhasil kepintaran akademik dapatkah dia terjamin hidupnya akan sukses? Bila si Tommy nanti menjadi seorang Direktur suatu perusahaan,apakah ia akan bahagia. Ternyata modal utama agar anak bisa hidup sukses dan bahagia bukan hanya dari inteijensi (IQ) belaka tetapi harus ada EQ dan SQ yang seimbang. Namun, kita akan membahas apa kita mengoptimalkan EQ.

Memanfaatkan banjir

Banjir tidak selalu identik dengan cerita duka. Anak-anak dan remaja di kali Cipinang sebagai arena bermain yang mengasyikan. Kegiatan bermain sejumlah anak diyakini oleh para ahli psikologi sebagai sarana efektif dan ampuh untuk meningkatkan kecerdasan emosional anak. Jika anak kerakp menampilkan emosi yang meledak-ledak, mudah marah, gampang curiga, suka mengancam, senang melakukakan bentrok fisik, tenggelam dalam kesedihan, kerap merasa bersalah serta cemas berkepanjangan, itu semua menunjukkan anak yang bersangkutan memiliki tingkat cerdasan emosi (EQ) yang rendah. Hal ini patut diperhatikan para orang tua , karena tingkat kemampuan (IQ) anak yang tinggi tidak ada artinya jika EQ-nya rendah.

Kecerdasan emosi adalah kemampuan seseorang untuk mengenali emosi diri sendiri. Mengatur emosi untuk diolah menjadi motivasi, merencanakan dan mencampai tujuan hidupnya.

Apa kiat untuk menciptakan kecerdasan emosi anak?
Kalo selama ini orang mengukur kecerdasan intelektual,terkenal dengan test IQ, maka sampai sampai saat ini belum ada alat ukur untuk kecerdasan emosi. IQ diukur dengan melakukan evaluasi atas berbagai aspek intelektual seperti konsentrasi, daya nalar, daya abstraksi dan daya analisis sintesis.

Seorang anak yang menampilkan kecerdasan emosi tinggi akan tampil yakin terhadap emosi yang dirasakan, mampu mengungkapkan perasaannya dengan tepat, mampu mengenali emosi orang lain dan menanggapinya secara baik.

Anak yang memiliki kecerdasan emosi yang baik, akan tampil hangat, simpatik, mudah bergaul, dan menyenangkan bagi orang lain. Kecerdasan emosi seorang anak sangat terkait erat dengan gaya pengasuhan yang dilakukan oleh orang tuanya.

Kecerdasan emosi diawali dengan adanya pengenalan terhadap emosi, baik emosi yang dialami sendiri maupun yang dirasakan orang lain. Sebagai anak yang pemikirannya masih berpusat pada diri sendiri, kecerdasan emosi diawali dengan usaha untuk mengenali emosinya sendiri.

Proses ini akan banyak dibantu oleh orang tua yang memiliki empati yaitu bersedia memahami emosi anak. Diatas telah dijelaskan bahwa emosi anak dipengaruhi oleh gaya orangtua dalam mengasuh anaknya. Ada empat gaya pengasuhan yaitu gaya pengasuhan mengabaikan emosi anak, menentang emosi, gaya serba boleh , dan gaya pencerdasan dan pencerahan emosi anak. Untuk mengembangkan kecerdasan emosi anak beberapa langkah yang perlu dilakukan orangtua. Pertama, menyadari dan memahami emosi anak. Kedua, memandang emosi sebagai peluang untuk menjadi akrab dan menjadi sahabat anak. Ketiga, mendengarkan dengan empati setiap masalah anak dan menjelaskan emosi anak. Keempat, membantu anak memahami emosinya, dan terakhir , menetapkan aturan dan membantu anak menyelesaikan masalah.

Contoh untuk aplikasi melatih emosi:

Bermain bersama

Kegiatan bermain dapat dimanfaatkan orangtua, guru, atau pendidik sebagai wahana untuk mengembangkan kecerdasan anak. Orangtua dapat ikut berperan dalam kegiatan bermain bersama anak dengan berpedoman pada sikap dan langkah yang perlu mendapat perhatian para pengasuh anak.

Orangtua dapat mengembangkan emosi anak secara baik dengan merangsang sikap emosional anak dalam kegiatan bermain. Yang paling mudah dilakukan anak bersama orangtua adalah kegiatan bermain pura-pura. Misalnya pura-pura menjadi guru dan murid, dokter dan pasien, pilot dan pramugari.

Dalam kegiatan bermain ini emosi anak akan muncul. Anak akan banyak mengungkapkan emosi yang pernah dia temui dalam pengalamannya sehari-hari. Ungkapan emosi anak ini harus mampu diamati, digali, dan diarahkan orangtua sehingga anak dapat belajar mengenal emosi dan bentuk ekspresinya lewat kegiatan bermain yang dilakukan bersama pengasuhnya.

Selain itu, membaca buku dan bercerita dengan menggunakan boneka juga dapat dijadikan sarana untuk mengembangkan kecerdasan emosi anak. Saat anak menunjukkan emosi negatif dan tidak mudah diajak bicara, orangtua dapat menarik perhatian dengan cerita menggunakan boneka.

Orangtua pun dapat mengarang cerita mirip dengan pengalaman anak dan menjelaskan emosi yang dirasakan boneka-boneka dalam situasi yang dialami anak. Kemukakan juga konsekuensi kalau ia menangis terus tanpa ambil tindakan tegas dan mengandalkan belas kasihan orang.

Pengenalan dan melatih pengembangan emosi anak juga dapat dilakukan dengan menggunakan kartu gambar. Orangtua atau guru dapat membuat kartu khusus terdiri atas gambar orang dengan berbagai ekspresi emosi.

Dalam permainan ini selain belajar mengenali emosi, anak juga belajar mengendalikan emosi, misalnya saat menunggu giliran, saat jumlah yang dikumpulkan kalah banyak dari teman mainnya, saat berkali kali gagal menemukan pasangan gambar yang cocok.

Inilah sedikit kiat mengoptimalkan EQ anak.
Terima kasih buat narasumber : Bp Dono Baswarono- Parenting
Ibu Shinta

Selasa, 14 September 2010

NUTRISI PENTING OPTIMALKAN PERKEMBANGAN OTAK BAYI

Konsumsi nutrisi gangliosida (GA) bagi balita sangat penting untuk memaksimalkan hubungan antarsel otak dan sama sekali tidak mempunyai dampak negatif terhadap kesehatan dan pertumbuhan bayi.

Peneliti senior dari Palmerston North, Selandia Baru, Dr.Paul McJarrow, PhD di Jakarta, menjelaskan bahwa gangliosida dalam asam sialat dibutuhkan dalam pertumbuhan, perkembangan, migrasi dan pematangan sel syaraf otak, serta pembentukan synaps (hubungan antar sel syaraf). Hasil penelitian yang dilakukan di sejumlah negara antara lain Jepang dan Korea, menunjukkan tidak ada efek samping bagi bayi yang mengonsumsi GA, kata dr I Made Kardana, SPA dari Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Denpasar. Pemberian susu kaleng GA kepada bayi selama ini sama sekali tidak menimbulkan masalah.

Pemberian susu tersebut cukup membantu mempercepat hubungan antarsel menjadi semakin kuat, sekaligus membuat "peta otak" saling terjalin dan tersebar, sehingga kemampuan bayi untuk belajar dan mengingat semakin baik. Kecerdasan seorang anak sedikitnya oleh tiga faktor penting yang meliputi keturunan (genetik), nutrisi dan stimulasi lingkungan. Ketiga faktor tersebut sangat berpengaruh dan saling mendukung terhadap pencapaian potensi anak yang maksimal.

Ibu yang cerdas perlu memperhatikan kebutuhan bayinya sejak dini, yakni faktor nutrisi dan stimulasi. "Nutrisi yang baik sangatlah penting pada tahap awal kehidupan seorang bayi. Ada banyak zat gizi yang diperlukan untuk perkembangan otak yang sehat, antara lain protein dan asam amino, kolina dan zat gizi mikro lainnya," tutur Kardana. Bayi pada saat dilahirkan dari kandungan ibunya memiliki sekitar 100 miliar sel otak, namun belum semua sel-sel otak tersebut saling berhubungan satu-sama lainnya secara sempurna.

Otak mengalami masa konstruksi semenjak janin hingga dekade pertama masa kanak-kanak. Upaya yang perlu dilakukan untuk memaksimalkan hubungan antarsel melalui pemberian nutrisi.
Selama masa konstruksi lebih banyak sel-sel syaraf yang terbentuk, sekaligus menjadi dasar untuk memori pada seorang anak sampai dewasa. Salah satu nutrisi penting yang dibutuhkan otak adalah gangliosida yang berperan dalam pembentukan memori dan fungsi umum otak besar, pertumbuhan dan pembentukan sel syarat.

Nutrisi gangliosida, yang secara alami terdapat dalam air susu ibu, susu formula, daging, dan telur, memiliki peran penting dalam pertumbuhan serta perkembangan otak anak.

Lemak kompleks kelompok asam sialat yang terdiri atas komponen gula itu, menurut McJarrow, juga membantu proses transmisi sinyal sinaps, pembentukan struktur otak, clan menyimpan informasi. "Penelitian yang dilakukan pada manusia juga menunjukkan bahwa suplementasi gangliosida dapat meningkatkan kemampuan belajar dan mengingat pada anak," ujarnya.

la menjelaskan, peran penting gangliosida dalam pertumbuhan dan perkembangan otak anak juga terlihat dari banyaknya konsentrasi gangliosida pada area abu-abu otak atau pada otak besar dan korteks serebral, yang merupakan area penting dalam pembentukan memori. Meski demikian, hingga kini belum diketahui periode kritis kebutuh­an gangliosida dalam formasi neuron maupun sinaps.

"secara spesifik belum diketa­hui kapan gangliosida ber­benar dibutuhkan," katanya.

la menyarankan para ibu hamil memaksimalkan asupan nutrisinya dengan mengonsumsi bahan makanan yang mengandung gangliosida seperti susu, daging, dan telur. Suplementasi gangliosida susu juga bisa diberikan kepada bayi setelah periode pemberian ASI eksklusif usai.

Lebih lanjut dijelaskan, meskipun penting, gangliosida saja tidak cukup untuk menyo­kong pertumbuhan dan perkem­bangan otak. Nutrisi mikro lain seperti protein, kolin, AA,-DHA, seng, besi, tembaga, iodium, folat, dan vitamin A juga punya peran yang penting.

Dan tanpa stimulasi me­madai, nutrisi saja tak dapat mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan otak anak. Stimulasi bisa dengan membe­rikan rangsang suara, rabaan, gerakan, coretan dan gambar " pada saat bermain, menyusui, memandikan, jalan-jalan, dan yang lainnya.

www.suaramedia.com

KIDAL ITU TANDA BAGIAN OTAK PALING DOMINAN BUKAN KELAINAN







Tidak sedikit orangtua yang mencemaskan kekidalan anaknya. Hal ini terkait dengan masalah kesopanan yang menandakan tangan kiri sebagai "tangan jelek", sedangkan tangan kanan adalah "tangan manis". Jadi hal tersebut lebih pada budaya dan pandangan masyarakat di timur, terutama negeri kita. Tangan kiri juga identik dengan tangan yang digunakan untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang kotor, sehingga dianggap tidak sopan untuk digunakan.

Kidal atau tidaknya seorang anak akan terlihat jelas saat usia prasekolah, karena di usia ini perkembangan motorik tangan seperti memegang, mengambil, melempar dan sebagainya sudah matang dan mantap. Selain itu, kecenderungan dan keluwesan penggunaan tangan pun sudah lebih terlihat, sehingga pada anak kidal akan tampak bila penggunaan tangan kirinya lebih baik dibandingkan jika menggunakan tangan kanan. Kidal atau tidaknya seorang anak biasanya akan menjadi permanen pada usia 6 tahun.

Kemampuan anak menggunakan tangan kiri ini berkaitan dengan fungsi otak kanan dan otak kiri yang sudah terprogram sejak anak berada dalam kandungan, walaupun nantinya lingkungan juga dapat mempengaruhi hal tersebut. Otak kiri berfungsi untuk mengatur kemampuan berbahasa, kemampuan membaca, berbicara, menulis dan segala sesuatu yang berkaitan dengan tata bahasa. Sedangkan otak kanan berfungsi untuk mengatur kemampuan kreativitas dan persepsi, pengenalan dimensi ruang dan situasi, kewaspadaan, serta perhatian dan konsentrasi atau yang dikenal dengan kemampuan matematik.

Anak kidal mengalami perkembangan otak kanannya lebih baik, begitu pun sebaliknya. Sebaiknya orangtua jangan memaksa anak kidal untuk memakai tangan kanan, karena akan membuat aktivitas otak sebelah kanan terhambat. Jika dipaksakan, bisa-bisa sang anak malah akan mengalami gangguan daya ingat, hilang konsentrasi, stres, emosi terganggu hingga gangguan bicara.

Sebagai orangtua, kita juga sebaiknya tidak mempermasalahkan keadaan anak kita yang kidal. Hindari juga menjuluki anak kita dengan "si kidal" karena hal tersebut akan berefek buruk pada konsep dirinya saat menyadari perbedaannya dengan anak-anak pada umumnya. Jika itu dilakukan, nantinya sang anak akan memiliki rasa malu dan rendah diri yang akan mencapai puncaknya pada masa remaja.

Jika kita menemukan anak-anak yang tertekan karena dia kidal, cobalah membantunya dengan memberi pengertian pada orangtuanya bahwa tidak ada yang salah dengan anak kidal. Atau jika perlu, langsung saja bantu sang anak untuk mengatasi ketertekanannya dengan memberikan beberapa contoh tokoh dunia yang sukses walaupun dia kidal seperti Pablo Picasso, Benjamin Franklin, Wolfgang Amadeus Mozart, Leonardo da Vinci, sampai "raja komputer" Bill Gates. Meskipun mereka kidal, mereka mampu sukses melebihi orang-orang normal.

Anak melakukan semua kegiatan dengan tangan kirinya. Anda berpikir akan lebih baik bila ia juga terampil menggunakan tangan kanannya. Anda bisa melatihnya, tapi jangan dengan cara dipaksa.

Tanda anak kidal. Sejak bayi, si kidal dapat kita kenali. Syaratnya, anak harus aktif. Semakin aktif tangannya bereksplorasi, semakin mudah mengenali keadaannya. Di usia sekitar 2 tahun, paling tidak, tanda-tanda kekidalannya tak dapat ditutup-tutupi. Anak kidal melakukan semua kegiatan dengan tangan kiri. Refleks tangan kirinya pun lebih cepat dibanding tangan kanannya.

Sylvia Weber, penulis dan kepala sebuah lembaga konsultasi khusus untuk orang yang kidal di negara bagian Bavaria, Jerman, menyebutkan bahwa kidal adalah fenomena yang muncul secara herediter, diwariskan. Meskipun fenomena ini alami terjadi namun, dalam kultur timur seperti di Indonesia, anak kidal bisa menemui masalah.

Yang terjadi adalah pengulangan bagi anak kidal. Maka ia harus mengulang dengan tangan kanannya. Akibatnya, tak jarang, selain unik karena kidal, perkembangan rasa percaya diri anak kidal pun bisa terhambat.

Tak jarang anak kidal juga terampil melakukan sesuatu dengan tangan kanannya. Anak yang terampil menggunakan tangan kiri dan sekaligus kanan memang lebih beruntung.

Jangan dipaksa. Anak-anak kidal sering dianggap anak yang tidak sopan karena, misalnya, selalu lupa bersalaman dengan tangan kanan. Padahal, menurut Weber yang juga ahli biologi, dominasi tangan kiri memberi tanda bahwa aktivitas otak sebelah kanan lebih dominan. Demikian juga sebaliknya, dominasi aktivitas otak bagian kiri menandakan tangan kanan si kecil lebih kuat, lebih dominan.
Tak jarang anak kidal yang mengalami hal ini terganggu ingatan dan perkembangan rentang konsentrasinya. Bahkan, mengalami gangguan bicara dan orientasi, jelas Weber.

Aturlah semua di tengah. Kalau batita Anda ternyata kidal, terimalah dengan lapang dada. Pada kenyataannya penggunaan tangan kanan dan tangan kiri pada si kecil dapat dilatih.

Cara termudah melatih keterampilan menggunakan tangan kanan pada si kidal adalah dengan menempatkan benda-benda yang biasanya dipegangnya dengan tangan kiri, ke tengah. Misalnya, letakkan sendok makan di tengah piring. Demikian juga kudapan favorit dan benda kesayangan seperti kukis atau pensil warna. Dengan demikian anak akan terdorong untuk meraih dengan tangan kanan, ungkap Weber, ibu dari dua gadis cilik yang juga kidal seperti dirinya.

Tak perlu ragu memberikan pujian saat si kidal mulai terampil dan sigap menggunakan tangan kanannya. Memang perlu waktu untuk melatih si batita. Namun, asalkan Anda peka dan sigap memberikan penanganan, Anda masih punya banyak waktu untuk melatih keterampilan ini hingga anak masuk sekolah.
Saat mana ia mulai dituntut aktif menggunakan kedua tangannya dengan terampil. (fn/mh/ab) www.suaramedia.com

PERMAINAN RANGSANG POTENSI 8 JENIS KECERDASAN ANAK














Sumber : www.suaramedia.com

Menilai kecerdasan anak tidak bisa hanya berdasarkan skor standar semata, seperti tes IQ, hal itu amatlah terbatas. Namun, perlu mengukur dari definisi kecerdasan yang berbeda.

Dr. Howard Gardner, Profesor bidang pendidikan di Harvard University, Amerika Serikat mengemukakan, definisi kecerdasan yang berbeda untuk mengukur potensi manusia secara lebih luas, baik pada anak maupun orang dewasa. Ia membagi 8 jenis kecerdasan, dan dikenal sebagai Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligences). Dan kita semua punya 8 area kecerdasan itu dalam taraf berbeda.

1. Kecerdasan bahasa (Word Smart)
Kecerdasan ini meliputi kemampuan anak dalam merangkai kata, baik dalam tulisan maupun perkataan. Anak dengan kecerdasan bahasa yang tinggi akan lebih suka dengan permainan seperti bercerita atau mendongeng, membaca buku, scrabble, menulis, dan menyukai bahasa asing. Maka tak heran jika anak dengan kecerdasan bahasa akan lebih cepat dan sering berbicara, terutama dengan kata-kata baru.

2. Kecerdasan matematis (Logic Smart)
Anak dengan kecerdasan ini akan menikmati permainan komputer, bermain detektif, teka-teki, atau proyek sains sederhana. Sebabnya, anak dengan kecerdasan matematis yang tinggi akan memiliki konsep matematika, sains, dan pemecahan masalah yang baik karena melibatkan logika.

3. Kecerdasan spasial (Picture Smart)
Biasanya akan ditandai dengan suka berjalan-jalan dan menikmati pemandangan, plus memilki ingatan yang kuat. Sebab segala yang menarik perhatiannya akan disimpan dalam imajinasinya. Maka tak heran jika sering disebut sebagai ‘si mata super’. Imajinasi dan daya ingat yang kuat akan membuatnya mengekspresikan ide dalam bentuk seni, desain, atau eksperimen.

4. Kecerdasan Musikal (Musical Smart)
Kecerdasan musikal meliputi kemampuan anak dalam mengapresiasi musik, bernyanyi, memainkan alat musik, atau bahkan menikmati tayangan musikal. Coba perhatikan apakah anak ikut bersenandung setiap kali orang-orang di sekitarnya bernyanyi? Jika iya, coba kenalkanlah dengan alat musik.

5. Kecerdasan Kinesitetik (Body Smart)
Ciri utamanya adalah lincah, gesit, dan cekatan maka kemampuannya dalam melakukan segala sesuatu yang melibatkan tubuhnya akan sangat piawai dilakukan. Olahraga, ketrampilan, seni tari, atau drama, adalah beberapa kegiatan yang melibatkan kecerdasan kinestetik.

Ajak anak membuat seekor domba dari sebutir telur ayam yang direbus. Rekatkan kapas, mata mainan pada telur rebus, serta hias menyerupai seekor domba lucu. Permainan ini melibatkan olah tubuhnya sehingga merangsang kecerdasannya.

6. Kecerdasan Interpersonal (People Smart)
Inti dari kecerdasan ini adalah kemampuan bersosialisasi. Mudah bergaul, memahami pikiran, dan peka terhadap perasaan orang lain menjadi ciri dari anak yang dominan kecerdasan interpersonalnya.
Kita bisa merangsang kecerdasannya dengan mengajak membuat wayang sumpit.

Caranya dengan menggunting gambar dari buku atau hasil gambar sendiri, lalu tempelkan di atas karton dan potong mengikuti bentuk gambar. Ambil sumpit dan tempelkan di bagian belakang gambar dan wayang sumpit pun siap dimainkan. Ketika anak memainkannya dengan orang lain, itu akan menjadi media melatih kecerdasan interpersonalnya.

7. Kecerdasan Intrapersonal (Self Smart)
Anak dengan kecerdasan intrapersonal yang dominan akan ditandai dengan memahami diri sendiri, bisa mengekspresikan perasaan, keinginan, dan mengetahui kemampuannya. Anak ini juga mampu menyemangati diri sendiri, mempunyai kepercayaan yang tinggi serta menghargai dirinya sendiri.

Anita menyarankan kita bisa mengajaknya membuat boneka dari styrofoam. Bentuk berbagai pola binatang atau orang menggunakan pensi, kemudian gunting, dan hiasi pola tersebut untuk kemudian ditempelkan pada sedotan. Saat anak berhasil menyelesaikan boneka pertamanya, ia akan merasa pintar dan percaya diri. Kepercayaan inilah yang nantinya akan menularkan keberanian lainnya.

8. Kecerdasan Naturalis (Nature Smart)
Jika anak kita sangat menyukai segala hal yang berkaitan dengan alam dan aktivitas di luar ruangan, maka kecerdasan yang dominan pada anak kita adalah nature smart. Itu mengapa mengajaknya untuk berkenalan dengan binatang, tanaman, dan alam semesta adalah hal-hal yang mampu menarik perhatiannya.

Menurut Dr. Halit Hulusi, Senior Educational Psychologist di Birmingham Educational Psychology Service, Inggris, dengan delapan area kecerdasan ini, berarti beragam cara dapat dilakukan orangtua untuk mengembangkan kecerdasan anak-anaknya. Namun, tentu saja tidak setiap anak bisa menjadi brilyan di semua bidang, tetapi Anda dapat membantunya mengoptimalkan semua potensi di setiap area kecerdasannya.

Semua kecerdasan ini pasti ada, hanya saja kadar atau tingkat dominasinya berbeda-beda pada setiap anak. Oleh karena itu, penulis yang juga seorang pendongeng ini percaya tak ada anak yang bodoh.
Bahkan dari sebuah permainan, kita bisa menemukan sekaligus merangsang potensi kecerdasan anak kita. Dan permainan itu adalah :

1. Kecerdasan Linguistik (Word Smart).

Kecerdasan yang melibatkan kemampuan berbahasa. Seorang anak dengan kecerdasan linguistik menonjol umumnya senang mendengarkan cerita, senang bercerita, senang bermain peran, dan permainan yang berhubungan dengan kata-kata.
Stimulasi: Ajak anak main tebak-tebakan, misalnya tentang ciri-ciri binatang. “Ada binatang, suaranya guk guk, warna bulunya putih. Kamu sayang sekali padanya. Binatang apa itu, ya?”
Anak bisa menjadi penulis, wartawan, pengacara, penyiar radio, pembawa acara atau ahli di bidang pemasaran.
Coba! Duduk berhadapan dengan anak, lalu berceritalah tentang apa yang telah dilakukannya hari ini bergantian dengan Anda.

2. Kecerdasan Logika-Matematika (Number Smart). Kecerdasan yang melibatkan kemampuan menganalisis masalah secara logis, menemukan atau menciptakan rumus-rumus atau pola matematika, dan menyelidiki sesuatu secara ilmiah. Anak-anak dengan kecerdasan logika-matematika yang tinggi memperlihatkan minat besar pada kegiatan eksplorasi, cerewet bertanya tentang berbagai fenomena, dan menuntut penjelasan logis dari setiap pertanyaannya.
Stimulasi: Mulailah berhitung. Manfaatkan jari tangan, orang yang sedang berbaris, atau apa saja. Arahkan perhatian anak pada angka dan pola yang ada di sekitarnya. Gunakan manik-manik berwarna untuk membuat pola sederhana yang dapat ditiru anak. Misalnya, susun biru-merah-kuning-hijau, lalu biarkan anak melanjutkan dengan pola yang sama.
Anak bisa menjadi ilmuwan, dokter atau ekonom.
Coba! Buat semacam gerai toko dengan memanfaatkan barang-barang di rumah, termasuk mainannya. Ajak anak bermain peran sebagai pedagang dan pembeli.

3. Kecerdasan Visual-Spasial (Picture Smart). Kecerdasan yang melibatkan kepekaan mengobservasi dan kemampuan berpikir dalam gambar. Kecerdasan ini memungkinkan anak membayangkan bentuk-bentuk geometri atau tiga dimensi dengan lebih mudah. Biasanya, anak menyukai kegiatan bermain puzzle, menggambar, bermain balok, mencari jalan paling tepat, serta menghabiskan waktu luang untuk melamun.
Stimulasi: Biarkan anak bereksplorasi saat ia menggambar. Gunakan kapur, plastisin, cat air atau krayon dengan berbagai alat bantu seperti sikat, gunting, tangan dan kaki, bahkan sayuran untuk menggambar atau mencetak gambar. Ajak anak berdiskusi tentang hasil karyanya, termasuk tekstur, warna dan ukurannya.
Anak bisa menjadi arsitek, seniman, ahli mesin, animator, desain komputer grafis, atau fotografer.
Coba! Ajak anak memilih sebuah gambar, misalnya dari majalah lama, Gunting secara acak, lalu minta dia menyusunnya sehingga menjadi gambar yang utuh kembali.

4. Kecerdasan Musikal (Music Smart). Kecerdasan yang melibatkan kemampuan berpikir atau mencerna musik, menggunakan musik sebagai sarana berkomunikasi, menginterpretasikan bentuk dan ide musikal, serta menciptakan pertunjukan dan komposisi yang ekspresif. Anak yang memiliki kecerdasan ini sensitif terhadap suara, struktur musik dan ritme. Ia kemungkinan bagus saat menyanyi atau memainkan instrumen musik.
Stimulasi: Bangkitkan minat anak untuk mengenali dan merespon aneka suara yang dia dengar sehari-hari, misalnya suara bel pintu atau suara telepon. Anda juga bisa memperdengarkan suatu irama tepuk tangan, lalu lihat apakah anak dapat mengulang irama tepukan Anda tadi? Atau, dia berminat membuat irama tepuk tangan untuk Anda tiru.
Anak bisa menjadi komposer, penata musik, musisi, atau guru musik.
Coba! Buat alat musik sederhana dengan benda-benda yang ada di rumah. Misalnya ember plastik dan sendok kayu sebagai drum dan alat pemukulnya. Kurang menantang? Buat seperangkat alat musik dan mainkan bagai sebuah orkes simfoni. Saat bayi mulai bisa berinteraksi dengan sekitarnya, maka dia sudah memiliki keinginan untuk bermain. Karena hasrat bermain ini sebenarnya adalah salah satu caranya untuk belajar mengenai diri dan sekitarnya.

Itu mengapa, permainan yang kita berikan pada anak haruslah yang dapat memicu perkembangan otak hingga membentuk kecerdasan optimal. Dan sebenarnya tak perlu permainan yang jelimet untuk merangsang kecerdasan anak.

Siapa bilang butuh biaya mahal untuk merangsang kecerdasan anak, karena ternyata hanya perlu kreativitas serta waktu bermain yang menyenangkan antar orang tua dan anak.
Jadi, sudah siap mengeksplorasi kecerdasan anak melalui permainan?

5. Kecerdasan Gerak Tubuh (Body Smart). Disebut juga kecerdasan kinestetik, melibatkan kemampuan mengontrol gerakan, keseimbangan, ketangkasan dan keanggunan dalam bergerak. Anak-anak dengan kecerdasan gerak tubuh di atas rata-rata, senang bergerak dan menyentuh sesuatu dengan tangkas dan cepat. Keterampilan motorik halus dan kasarnya baik. Bisa dibilang, anak mengeksplorasi dunia dengan otot-ototnya.
Stimulasi: Sikap menghargai dan memanfaatkan tubuh yang baik, terbentuk melalui pengalaman yang diperoleh sejak dini. Beri anak kesempatan untuk mengembangkan kepercayaan terhadap kemampuan tubuhnya dengan mengajaknya ke tempat-tempat yang aman untuk berksplorasi, baik dengan berjalan, berlari, berayun, memanjat, melompat, merangkak, maupun berenang.
Anak bisa menjadi penari, atlet, koreografer, aktor/aktris, guru olahraga, pelatih drama, mekanik, atau ahli bedah.
Coba! Perdengarkan musik favorit anak, lalu menarilah bersamanya sambil bertepuk tangan, mengangkat atau menghentakkan kaki dan berputar.

6. Kecerdasan Interpersonal (People Smart). Kecerdasan yang melibatkan kemampuan memahami dan berkomunikasi dengan orang lain, serta melihat perbedaan orang lain dari segi suasana hati, temperamen dan motivasi. Anak dengan kecerdasan interpersonal yang menonjol, cenderung lebih baik dan mudah menjalin interaksi sosial, serta sangat sensitif terhadap perasaan orang lain. Selain itu, dia juga berpeluang menjadi pemimpin di kelompoknya.
Stimulasi: Bantu anak mengembangkan jenis kecerdasan ini, misalnya dengan berbicara tentang perasaan Anda atau orang lain. Katakan padanya, “Nenek sedang sedih, Nak. Jadi, jangan dulu mengajaknya bermain boneka ya.”
Anak bisa menjadi pengajar, pekerja sosial, konselor, politisi, atau mediator.
Coba! Bacakan buku cerita favorit anak. Tanyakan padanya apa yang dirasakan oleh karakter dalam cerita dan mengapa si tokoh merasa demikian.

7. Kecerdasan Intrapersonal (Self Smart). Kecerdasan yang melibatkan kemampuan memahami diri sendiri, mengetahui siapa dirinya, apa yang ingin ia lakukan, bagaimana reaksi diri terhadap suatu situasi, dan memahami situasi seperti apa yang sebaiknya dihindari. Beberapa ciri anak dengan kecerdasan intrapersonal di atas rata-rata adalah tahu apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan dalam lingkungan sosial, dan tahu siapa orang yang tepat untuk dimintai bantuan.
Stimulasi: Anak Anda butuh bantuan untuk memahami apa yang dia rasakan. Coba kaitkan tingkah lakunya yang tampak oleh Anda dengan kejadian yang mungkin menjadi pemicunya. Misalnya, “Kamu hentak-hentakkan kakimu karena kamu marah, ya. Apakah ini karena Toni mengambil mobil-mobilanmu?”
Anak bisa menjadi wiraswasta atau filsuf.
Coba! Gambar sesuatu yang bisa mewakili apa yang Anda rasakan. Minta pula si kecil melakukan hal yang sama. Bandingkan dan bahas gambar-gambar tersebut.

8. Kecerdasan Naturalis (Nature Smart). Kecerdasan ini berkaitan dengan kemampuan merasakan bentuk-bentuk dan menghubungkan elemen-elemen yang ada di alam. Anak-anak dengan kecerdasan naturalis yang menonjol memiliki ketertarikan yang besar terhadap lingkungan alam sekitarnya, termasuk binatang. Mereka tidak takut atau jijik untuk memegangnya, sejak usia dini.
Stimulasi: Perlihatkan pada anak proses tumbuh kembang makhluk hidup, misalnya kacang hijau menjadi tauge, atau ulat menjadi kupu-kupu. Lebih baik lagi bila Anda bisa memberinya suatu lahan atau pot agar si kecil bisa menanam dan memelihara sendiri satu tanaman dari benihnya, serta tahu apa yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh.
Anak bisa menjadi ilmuwan atau ahli konservasi alam.
Coba! Ajak balita berjalan-jalan di taman kota, kebun raya, pantai atau tempat lain yang memiliki aneka ragam makhluk hidup. Beritahu nama-namanya dan ajak anak mengenalinya lebih jauh.
www.suaramedia.com

Senin, 30 Agustus 2010

DUKUNGAN ORANG TUA




Minggu minggu sebelum lebaran adalah hari hari yang menegangkan bagi anakku. Tidak seperti biasanya dia ceria jika pulang sekolah. Begitu pulang sekolah, secepatnya makan siang. Selesai makan siang tanpa berbicara sepatahpun, dia langsung masuk ke kamar tidur.

Sejam kemudian ada alarm dari jam kecil yang berbunyi di kamarnya, dia bergegas ganti pakaian dan secepatnya pergi ke tempat les . Pulang dari les sudah sekitar jam 19.00. Saya minta kepadanya agar mandi dulu.

Begitu selesai mandi, dia secepat kilat ke kamar . Di dalam kamar, dia mengerjakan suatu pekerjaan yang sangat serius. Sejam kemudian saya minta agar dia makan malam. Dia bilang sebentar lagi. Ternyata tidak , sejam kemudian barulah dia makan malam. Begitu makan malam selesai, kembali ke kamar. Saya sendiri tidak dapat mengikutinya karena saya telah terlelap tidur terlebih dahulu. Saya sempat melihat jam menunjukkan pk 24.00, lampu kamarnya masih menyala menandakan dia masih belajar/menyelesaikan tugasnya.

Pagi pagi saya menyiapkan sarapan untuknya. Dia juga menyiapkan diri untuk bersiap ke sekolah dengan memakai seragamnya, memakai sepatu dan makan sarapannya. Sambil makan saya berbincang singkat. Sesungguhnya kenapa kamu begitu sibuk kemarin sore sampai malam hari. Dengan muka yang sangat sedih dan tegang, dia bercerita selama seminggu ini akan ada banyak ulangan dan banyak tugas dan laporan dari beberapa pelajaran yang harus diselesaikan. Dia juga bertanya kepadaku, apakah dia bisa berhasil mengatasi semua tugas dan belajar dengan baik. Kapan perjuangan berakhir?

Sebenarnya anakku sudah membuat jadual secara terinci pelajaran pelajaran yang harus dipelajari untuk ulangan. Namun, terbentur dengan adanya tugas yang demikian banyak dari beberapa pelajaran, dia merasa tertekan /stress bagaimana jadual yang telah dia buat itu bisa k terpenuhi karena harus ditambah dengan tugas tambahan.

Saya berkata kepadanya dengan perlahan lahan tetapi tegas. Selesaikan belajarmu dengan optimal dan tugas sebaik mungkin. Perjuangan tidak mudah untuk mencapai cita2. Perlu pengorbanan. Dengan sedikit meledeknya "sampai darah terakhir". Perjuangan tidak akan selesai hanya di SMU, terus ada perjuangan, sbg orang tua mamah juga berjuang sampai engkau selesai bahkan sampai meninggal.

Kata kata itu merupakan kata kata sederhana tapi dia ke sekolah dengan suatu harapan penuh bahwa ternyata ada orang lain juga berjuang bersama seperti dirinya.

Good luck anakku.

Kamis, 26 Agustus 2010

PENYANDANG DISLEKSIA TETAP PINTAR

Hari Selasa tgl 24 Agustus yang lalu, saya membaca di suatu koran dengan judul Mereka (tetap) Anak pintar. Saya baru mengenal Disleksia ketika saya menonton suatu acara di TV . Judul lupa tetapi ada 2 orang gadis yang ingin menjadi top model di Amerika Serikat. Kedua gadis itu merupakan yang pemenang dari sekian banyak calon top model. Namun salah seorang dari gadis itu ternyata menderita disleksia. Saya sendiri baru menyadari apa disleksia ketika gadis itu harus membacakan script dari suatu iklan, ternyata dia membaca terbalik balik dan kurang lancar. Tetapi dengan spirit yang tinggi tidak mau kalah kompetisi dengan temannya, dia berlatih terus dan akhirnya dia menang dari lawannya yang jauh lebih baik.

Anak anak disleksia ternyata mempunyai potensi besar dan memeilik intelgensia normal atau diatas rata-rata. Tetapi kalo penangannya tidak tepat maka potensi jadi hilang karena tidak dapat mengembangkan potensinya. Keunggulannya dalam VISUAL SPATIAL, analisis masalah yang mendalam, kesadran sosial, penyelesaian masalah geometri catur atau permainan catur.

disleksia ada 2 macam yaitu development dislexia artinya bawaan sejak lahir . Tipe yang kedua adalah acquired dyslexia yang didapat karena gangguan perubahan cara otak kiri membaca.

Buat mereka yang mempunyai putra putri Disleksia, cobalah mencari ahlinya atau mencari informasi pada Ketua Asosia Disleksia Indonesia.

Rabu, 18 Agustus 2010

MANIPULASI EMOSI ANAK

Orangtua dan anak

Anak-anak sering memanipulasi orangtua mereka untuk mendapatkan keuntungan. Jika tidak dihentikan lebih awal, dapat menyebabkan mereka tidak menghormati orangtuanya. "Perilaku buruk harus dicegah sejak dini," kata Salma seperti dikutip dari Times of India.

"Bahkan hal kecil seperti tidak menjawab pertanyaan orangtua harus dikoreksi sehingga mereka belajar untuk menghargai. Cobalah berkomunikasi dengan mata, nada bicara dan ekspresi wajah, termasuk mengatur emosi," Salma menambahkan.

Kata kata diatas sungguh dialami oleh seorang sepupu saya yang mempunyai seorang anak yang sangat pandai memanipulasi emosi orang tuanya. Ketika di sekolah sedang banyak ulangan dan dia belum selesai belajar apalagi ada pelajaran yang tidak disukainya, dia bilang kepada orang tuanya, kepala sakit dan perlu istirahat. Dia pura-pura sakit perut. Orang tuanya pikir benar benar anaknya sakit. Dia mengijinkan untuk istirahat. Namun, apa yang tidak diketahui orang tuanya, dia pergi ke tempat cafe dan main internet disana.

Ketika orang tuanya mengetahui bahwa mereka dikelabuhi oleh anaknya. Orang tua sangat marah tetapi tidak memberikan hukuman. Anak itu ternyata sudah mempunyai senjata yang lain dengan memperlihatkan dia betul betul pusing kepala dan perlu keluar rumah untuk refreshing saja. Disini orang tua perlu sekali sadar manipulasi anak yang mencoba meruntuhkan otoritas sebagai orang tua. Sekali orang tua terjebak, maka anak dengan mudah melakukan berkali kali dan akhirnya anak mengetahui kelemahan orang tua dan menggunakan kelemahan itu untuk keuntungannya.



Senin, 09 Agustus 2010

POTENSI

Hari Minggu sebenarnya adalah hari yang sangat relax. Namun kali ini, saya harus menyelesaikan website yang sudah terbengkalai sejak bulan Mei yang lalu.

Biasanya saya tidak pernah melewatkan acara Kick Andy yang ditayangkan tiap Minggu sore 15.30. Tapi karena sedang asyik dan mengejar website yang harus selesai, terpaksa acara ini hampir dilewatkan. Ketika sedang posting, saya mendengar di suara tv ada seorang laki yang cacat dan hampir tidak mempunyai kesempurnaan di kaki (harus memakai kursi roda) dan tubuh yang mungil tidak normal sebagaimana layaknya seorang manusia. Dalam pembicaraan antara Andy dan sang Bapak, ternyata bapak mengakui bahwa dia ingin bergaul dengan teman teman sebaya ketika masih kecil. Tetapi ada penolakan dari teman temannya karena dianggap bahwa sang Bapak bukan manusia normal. Dengan adanya penolakan itu bapak mengurung diri dan tidak mau melakukan apapun. Suatu saat ketika ibunya meninggal, bangkitlah dan terbukalah dunia sang Bapak bahwa dia harus belajar untuk mengejar ketertinggalannya. Dengan tekad yang besar dia mempelajar soal radio dan akhirnya dia mempunyai Stasiun Radio.Dia menemukan potensi dalam dirinya dan digalilah potensi tersebut sehingga potensi itu menjadi suatu kemampuan yang menjadikan dirinya mampu untuk mandiri dan berhasil dalam mengoptimalkannya.

Secara umum memang menggali potensi tidak mudah . Anak sayapun mengikuti berbagai macam test kemampuan atau disebut IQ ketika dia harus memilih apakah masuk IPA, IPS atau Bahasa. Memang pertama kali berpikir wah nanti kalau sudah dapat hasil test kemampuan pasti akan mengetahui potensi kemampuan kita dimana. Setelah mengikuti sehari test IQ Kelas II SMA, hasil dari test baru kami dapatkan sebulan kemudian.

Ternyata apa yang dinyatakan dalam hasil test IQ bukanlah suatu gambaran yang jelas dan terang kemana tujuan dan arah kemampuan /potensi anak saya. Makin bingung karena dalam hasilnya dinyatakan bahwa anak saya mempunyai minat untuk melanjutkan pendidikan di IPS.
Setelah saya tanya kepada anak saya kenapa kesimpulan dari psikolog adalah IPS bukan IPA. Anak saya mengatakan bahwa ketika ada pertanyaan pelajaran apa yang paling kamu sukai? Dia menjawab bahasa Inggris. Dalam pertanyaan tidak diminta penjelasan. Tetapi saya bertanya kepada anak saya kenapa engkau memilih bahasa Inggris. Jawabannya karena paling mudah . Jadi bukan karena minat atau potensi yang tepat yang dikatakan oleh psikolog.



Tentu kami tidak hanya melakukan test IQ hanya 1 tempat saja. Kami mencoba tempat lain dengan suatu metode yang beda. Namanya Aura. Disini hasilnya sangat beda karena hasil dari Aura yang dijelaskan oleh pakarnya menyatakan bahwa anak saya boleh mengambil IPA karena dia mempunyai kecenderungan untuk bisa bekerja dalam bidang dokter, design grafis, diplomat dan sebagainya.

Pasti sebagai orang tua, kita ingin menggali potensi anak kita seakurat dan semaximal mungkin. Masalahnya adalah apa yang dinyatakan seorang pakar belum tentu akurat. Seberapa akuratnya tentu kembali kepada diri anak yang bisa mengukur sendiri. Maka jangan jadikan test IQ maupun test yang lain sebagai pedoman untuk menggali potensi, tetapi galilah potensi diri kita dengan ukuran yang kita ketahui , misalnya minat dalam bidang design grafis maka kembangkanlah potensi kita pada bidang ini semaximal mungkin.

Senin, 02 Agustus 2010

DISIPLIN

Disiplin buat diri sendiri, biasanya ditanamkan oleh orang tua kita. Setelah besar dan kita bisa melihat manfaat disiplin , tentunya kita bisa bicara untung saya punya disiplin sehingga anakku bisa berhasil dalam belajar, pekerjaan karirnya.

Tidak mudah buat mereka yang sudah menanamkan disiplin tetapi tidak konsisten menanamkan kepada cucunya atau anaknya yang mungkin salah konsep, disiplin artinya tidak mengasihi.

Pagi pagi saya sudah senam. Di tempat senamku, seorang ibu yang sudah jadi seorang oma, membawa cucunya di suatu kereta. Tentu tidak ada konsentrai dari oma untuk senam karena sebentar harus memperhatikan sang cucu. Sang cucu memang tenang dan tidak mengganggu oma. Namun dibalik ketenangan itu saya melihat ada yang kurang aktif dan tidak ada komunikasi si kecil dengan orang tuanya.

Sang bayi diberi susu oleh omanya. Setelah minum susu, bayi itu menyentak dan melempar botol susu. Botol susu terlempar dan ada sisa susu yang menempel di kereta dan berantakan di tempat kereta. Lalu, teman si oma mendekat dan mengatakan.... wah kamu nakal yach , jangan dilempar botolnya. Dengan suara yang demikian, si bayi sudah mulai menangis. Cepat cepat si oma segra mengatakan a... tidak apa apa yach , jangan didengarkan .

Tersentak apa yang saya lihat dan dengar. Kenapa anak yang sekecil itu tidak diajar disiplin dan belajar mana yang baik /benar dan mana yang tidak baik/tidak benar.

Akibat dari tidak disiplin, o.... luar biasa membuat pusing bagi ibu-ibu sendiri. Anak tidak punya konsep apa yang baik dan benar, dia akan ambil barang milik orang lain, memperlakukan adiknya/kakaknya dengan kasar . Disiplin sulit dimulai namun jika disiplin sudah menjadi bagian hidup anak, anak akan dengan sendirinya melakukan tanpa suatu tekanan, hasilnya sungguh membuat kita bahagia.

Minggu, 25 Juli 2010

MENJADI ORANG TUA YANG LEBIH BAIK


Menjadi orang tua merupakan hal yang sangat menyenangkan, tetapi menjadi orang tua juga merupakan hal yang mudah.

Berikut ini beberapa langkah yang dapat anda coba untuk menjadi orang tua yang lebih baik bagi anak anda:

Cobalah untuk meningkatkan rasa percaya diri anak anda
Anak-anak mulai mengembangkan rasa percaya dirinya sejak mereka masih bayi. Mereka mengembangkannya sesuai dengan contoh-contoh perilaku yang anda berikan. Nada suara anda, bahasa tubuh anda, dan setiap ekspresi-ekspresi yang anda tunjukkan akan mereka olah secara sederhana. Semua kata-kata dan sikap anda akan mempengaruhi perkembangan rasa percaya dirinya lebih besar dari pada pengaruh hal-hal lain. Karenanya, pujian yang diberikan untuk anak bila ia berhasil dalam melakukan sesuatu walaupun hanya merupakan hal-hal kecil akan membuat ia bangga. Mengijinkannya untuk melakukan sesuatu tanpa bantuan orang lain akan membuatnya merasa mampu untuk mandiri. Sebaliknya, terlalu sering melarang anak untuk mengerjakan sesuatu akan membuatnya merasa tidak mampu dan kurang percaya diri.

Hindari mengucapkan kata-kata seperti kau ceroboh sekali atau kau lebih ceroboh dari pada adikmu. Komentar semacam ini dapat melukai perasaan anak anda. Berpikirlah sebelum anda mengucapkan sesuatu yang sekiranya dapat menyakiti anak. Biarkan mereka tahu bahwa setiap orang dapat membuat kesalahan dan kesalahan yang ia buat tidak akan menyebabkan anda tidak lagi mencintainya.
Perhatikan sikap baik yang ditunjukkan oleh anak anda
Mungkin anda mengkritik anak anda lebih sering dari pada memujinya. Coba anda rasakan bagaimana bila anda sering dikritik oleh bos anda? Demikianlah yang akan dirasakan oleh anak anda.
Langkah yang cukup berguna dalam menjadi orang tua yang lebih baik adalah dengan memperhatikan sikap baik yang ditunjukkan oleh anak anda. Ungkapkan perhatian anda tersebut dalam kata-kata seperti apakah mau sikat gigi tanpa perlu diminta, itu bagus sekali. Ucapan-ucapan semacam ini akan lebih mendorong mereka untuk bersikap baik dari pada kata-kata keras seperti perintah. Jangan ragu-ragu untuk memuji anak bila ia bersikap baik. Anak anda akan selalu bersikap seperti ini tanpa harus disuruh lagi.
Beri batasan-batasan yang konsisten agar anak disiplin
Disiplin sangat diperlukan agar anak dapat tumbuh dengan perilaku yang baik serta memiliki pengendalian diri. Tetapkan aturan-aturan di rumah yang dapat membantu anak memahami arti disiplin, seperti aturan menonton TV setelah menyelesaikan PR. Bila anak tidak mematuhi aturan beri hukuman kepada anak. Ingatlah bahwa hukuman yang diberikan harus bersifat membangun dan konsisten.
Sediakan waktu anda untuk anak
Ingatlah bahwa anak selalu ingin berada dekat dengan orang tuanya. Karena itu, sediakan sejumlah waktu anda untuk beraktivitas dengan anak. Waktu yang anda berikan tersebut tidak perlu berlebihan melainkan harus berkualitas.
Bangunlah lebih pagi agar anda dapat makan pagi bersama anak serta tanyakan kegiatan sekolah mereka hari itu. Anak-anak yang kurang perhatian dari orang tuanya cenderung untuk bersikap buruk karena mereka menganggap perilaku mereka tidak diperhatikan oleh orang tuanya.

Jadikan diri anda panutan yang baik
Anak kecil belajar bagaimana berperilaku dengan mengamati perilaku anda. Semakin muda usia anak anda maka semakin mudah ia menirukan perilaku anda tanpa berpikir panjang. Ingatlah bahwa anak anda selalu mengamati perilaku anda. bersikaplah sebagaimana anda ingin anak anda bersikap. Tunjukkan sikap hormat, ramah, jujur, dan penuh tenggang rasa. Jangan bersikap egois. Lakukan hal-hal kecil untuk orang lain tanpa mengharapkan imbalan. Yang penting adalah perlakukan anak anda sebagaimana anda ingin diperlakukan oleh orang lain.
Komunikasi merupakan hal yang penting

Anda tidak bisa mengharapkan anak anda akan patuh begitu saja bila anda memintanya untuk melakukan sesuatu. Anak-anak perlu penjelasan mengenai aturan, perintah ataupun harapan-harapan anda. Beri alasan dan penjelasan setiap kali anda memberikan nasihat atau aturan.
Jika anda menghadapi masalah dengan anak anda, ajak ia untuk ikut memecahkannya bersama-sama. Anak-anak yang diajak berdiskusi akan merasa lebih termotivasi untuk melaksanakan langkah-langkah pemecahan yang anda tetapkan.
Jadilah orang tua yang flexible.
Jika anda sering kali dikecewakan oleh perilaku anak anda mungkin karena anda berharap terlalu tinggi dari anak anda.
Lingkungan sekitar anak akan memberi pengaruh kepada anak. Jika anda terus menerus berkata tidak kepada anak anda yang berusia 2 tahun, coba ubahlah lingkungan sekitar anak sehingga lebih sedikit hal-hal yang sekiranya dapat menyebabkan anda berkata tidak.

Dengan semakin dewasanya anak anda maka anda juga perlu untuk mengubah sikap anda terhadapnya.
Tunjukkan kepada anak bahwa anda akan selalu mencintainya apapun yang terjadi
Sebagai orang tua, anda bertanggung jawab dalam membimbing anak anda. Yang penting adalah cara anda membimbingnya. Jangan terlalu menyalahkan, mengkritik, atau mencari-cari kesalahan anak. Ini dapat menurunkan rasa percaya dirinya dan membuatnya merasa marah dan sedih. Sebaliknya, berusahalah untuk selalu menunjukkan rasa sayang anda walaupun anda sedang menghukumnya. Pastikan ia tahu bahwa walaupun ia telah berbuat kesalahan, anda akan tetap mencintainya. Hati-hati akan harapan-harapan anda terhadap anak anda
Ingatlah bahwa anda bukan seorang yang sempurna. Kenalilah kekuatan dan kelemahan anda. Begitu pula dengan anak anda, ia juga bukan manusia yang sempurna. Jangan berharap hal-hal yang tidak realistis kepada anak anda. Dalam bersikap sebagai orang tua, usahakan untuk lebih memfokuskan diri pada area tertentu yang sekiranya memerlukan perhatian khusus
(cfs/kidshealth.org)

NUTRISI ANAK AGAR CERDAS

Pastikan Anda memberikan nutrisi yang cukup untuk otak si kecil agar ia tumbuh sehat dan juga cerdas karena dengan kekurangan salah satu nutrisi tersebut akibatnya perkembangan sistem saraf pusat dan kemampuan kognitif di masa selanjutnya pun akan turut terpengaruh (menurut suatu penelitian yang dipublikasikan dalam British Medical Journal, Inggris, tahun 2001).
Agar si kecil tumbuh sehat juga cerdas maka Kebutuhan yang diperlukan antara lain Lemak Pembangunan Otak, Lemak, terutama asam lemak (DHA dan ARA), adalah salah satu nutrisi yang penting untuk pertumbuhan otak dan mata si kecil. Kekurangan kedua jenis asam lemak esensial itu saat lahir berkorelasi dengan berat badan yang rendah, lingkar kepala yang kecil, dan ukuran plasenta yang rendah. Akibatnya perkembangan sistem saraf pusat dan kemampuan kognitif di masa selanjutnya pun turut terpengaruh. menurut suatu penelitian yang dipublikasian dalam Brithis Medical Journal, Inggris, tahun 2001.
Untuk mencukupi kebutuhan tersebut, berikan ASI seoptimal mungkin untuk si kecil. Sebab ASI terbukti mengandung asam lemak yang dibutuhkan otak untuk bisa berkembang. Dari studi yang dilakukan di The University of Kentucky Chandler Medical Center, Amerika Serikat, terbukti IQ bayi yang diberi ASI jauh lebih tinggi dibanding dengan yang tidak diberi ASI. Dan, pada saat anak mulai diberikan makanan padat, kebutuhan asam lemak itu bisa Anda penuhi dengan memberikan ikan, telur bebek, susu yang diperkaya DHA dan ARA, atau minyak jagung.
Karbohidrat Bahan Bakar Otak Glukosa dari makanan yang kaya karbohidrat merupakan bahan bakar otak yang amat penting agar otak berfungsi optimal. Proses pengolahan informasi dan mengingat dapat berjalan dengan baik dengan terpenuhinya kebutuhan glukosa otak tersebut. Ini semua bisa didapatkan dengan memberikan anak berbagai jenis kacang-kacangan, kentang, buah-buahan seperti pisang, sawo, serta sayur-sayuran misalnya singkong dan daun ubi jalar.
Sedangkan untuk Protein Pembentukan Neurotransmiter adalah senyawa asam amino yang berperan terhadap proses pengolahan informasi di otak. Kadar ini sendiri amat berpengaruh terhadap seberapa banyak protein yang ada dalam makanan yang dikonsumsi sehari-hari Kebutuhan ini bisadidapat dari ikan, daging, keju, yogur dan kacang-kacangan Sedangkan kebutuhan Buah-buahan, Sayur-sayuran yang diperkaya antioksidan amat diperlukan untuk melindungi otak dari proses kerusakan sel-sel otak yang dapat menyebabkan kesulitan dalam mengingat, seperti proses belajarpun jadi lamban.

Jumat, 23 Juli 2010

PENGHARGAAN BUKAN HUKUMAN





Di negara barat pendidikan pada anak bukan berdasarkan kepada nilai raport semata, tetapi mereka menitik beratkan kepada penghargaan atas apa yang telah dilakukan oleh anak. Walaupun hasil kreativitas anak itu tidak bernilai tinggi dimata orang dewasa tetapi tetap saja dianggap sesuatu yang berharga. Ketika penghargaan datang maka anak akan mempunyai jati diri yang tinggi atau konsep diri yang matang.
Di negara kita, sayang sekali semua pelajaran itu pada akhirnya harus mempunyai angka sebagai tanda bahwa anak mempunyai prestasi. Jika tidak mencapai angka tersebut maka dianggap anak tersebut belum mencapai prestasi yang membanggakan. Angka menjadi patokan. Sehingga apa yang dihasilkan atau dikejar adalah suatu yang semu saja. Ketika angka berhasil tetapi anak tidak melihat adanya suatu pencapaian kreativitas hanya pencapaian angka semua, maka tujuan dari pendidikan kita akan gagal.
Pendidik mulailah melakukan suatu konsep baru dalam pemberian penghargaan kepada anak apapun hasil yang dicapainya bukan suatu hukuman tidak naik kelas /tidak lulus karena angka yang tidak memenuhi syarat. Kebutuhan kreativitas sangat penting bagi dunia kita dan dunia yang akan datang. Semoga berhasil!

Jumat, 30 April 2010

MEMBANTU ANAK MENYELESAIKAN TUGASNYA

Anak akan lebih berhasil di sekolah bila orang tuanya tertarik untuk membantu anak dalam menyelesaikan tugas sekolahnya. Ketertarikan orang tua akan tugas sekolah anak akan membuat anak merasa senang dan menyadari pentingnya untuk mengerjakan tugas sekolah. Tetapi bagaimanakah cara yang tepat dalam membantu anak menyelasaikan tugas sekolah? Apakah dengan mengerjakan semua soal begitu saja saat anak mengatakan tidak bisa? Ataukah dengan cara lain?
Langkah-Langkah Yang Dapat Dilakukan
̢ۢ Guru adalah pengganti orang tua di sekolah. Karena itu berbicaralah dengan guru atau wali kelas anak anda bagaimana sebaiknya anda membantu anak dengan tugas sekolahnya.
̢ۢ Ciptakanlah suasana di rumah yang mendukung anak untuk mengerjakan tugas sekolahnya. Pastikan tempatnya belajar di rumah mempunyai cukup penerangan. Sediakan alat-alat tulis yang sekiranya diperlukan di tempat belajar anak tersebut.
̢ۢ Jadwalkan waktu belajar yang teratur. Ada anak yang suka belajar sore hari tetapi ada pula anak yang lebih suka belajar malam hari setelah makan malam. Biarkan anak memilih sendiri waktu yang tepat baginya untuk belajar selama pilihan waktunya tersebut masih dalam batas wajar.
̢ۢ Hindarkan semua hal-hal yang dapat mengganggu anak belajar. Ini berarti jauhkan anak dari televisi, musik bersuara keras dan telepon selama waktu belajarnya.
̢ۢ Pastikan anak anda mengerjakan sendiri tugas sekolahnya. Anak-anak tidak akan pernah belajar dengan baik jika mereka tidak dibiasakan untuk berpikir sendiri dan biarkan mereka belajar untuk membuat kesalahan. Tetapi orang tua dapat memberi sedikit bantuan bila anak mengalami kesulitan dengan tugas sekolahnya. Bantulah anak dengan memberi petunjuk-petunjuk kecil bukan dengan mengerjakan tugasnya.
̢ۢ Perhatikanlah kegiatan akademik anak. Tanyakan kepada anak tentang tugas, ujian, atau hal-hal penting lain di sekolahnya. Ini akan membuat anak senang. Beri tahukan kepada anak bahwa anda akan selalu siap membantunya bila ia menemui kesulitan.
̢ۢ Berikan teladan yang baik. Apakah anak anda sering melihat anda membaca koran, menulis surat atau membaca buku? Anak-anak cenderung untuk menirukan perbuatan orang tuanya dari pada mengikuti nasihat orang tuanya.
̢ۢ Berikan pujian kepada anak atas usahanya untuk menyelesaikan tugasnya. Hargai usahanya tersebut misalnya dengan menempelkan hasil ulangannya atau karya keterampilannya di pintu lemari es. Anda dapat menyampaikan keberhasilannya dalam bidang tertentu kepada kerabat-kerabat anda.
̢ۢ Bila anak anda mempunyai masalah terus menerus dalam menyelesaikan tugas-tugas sekolahnya segera bicarakan hal tersebut dengan gurunya. Mungkin anak anda mengalami kesulitan dalam membaca tulisan di papan tulis karena temapt duduknya yang terlalu jauh.
(cfs/kidshealth.org)

Sabtu, 24 April 2010

MENCIPTAKAN ANAK PINTAR

ADALAH hal yang sangat naif, ketika seorang anak menjadi bodoh, nakal, pemberang, atau bermasalah, lalu orang tua menyalahkan guru, pergaulan di sekolah, dan lingkungan yang tidak beres. Tiga faktor itu hanya berperan dalam proses perkembangan anak, sedangkan bakat anak itu menjadi bodoh, nakal, atau pemberang justru terletak dari bagaimana orang tua memberikan awal kehidupan si anak tersebut.
Bukan hal aneh bahwa seorang anak dapat dididik dan dirangsang kecerdasannya sejak masih dalam kandungan. Malah, sejak masih janin, orang tua dapat melihat perkembangan kecerdasan anaknya. Untuk bisa seperti itu, orang tua harus memperhatikan beberapa aspek, antara lain terpenuhinya kebutuhan biomedis, kasih sayang, dan stimulasi. Hal ini diungkap dokter spesialis anak, dr Sudjatmiko, MD SpA.
Bicara tentang kecerdasan, tentu saja tidak bisa lepas dari masalah kualitas otak, sedangkan kualitas otak itu dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Secara prinsip, menurut Sudjatmiko, perkembangan positif kecerdasan sejak dalam kandungan itu bisa terjadi dengan memperhatikan banyak hal. Pertama, kebutuhan-kebutuhan biologis (fisik) berupa nutrisi bagi ibu hamil harus benar-benar terpenuhi. Seorang ibu hamil, gizinya harus cukup. Artinya, asupan protein, karbohidrat, dan mineralnya terpenuhi dengan baik.
Selain itu, seorang ibu hamil tidak menderita penyakit yang akan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak dalam kandungannya. Kebutuhan nutrisi itu sendiri, sebenarnya bukan hanya ketika ibu mengandung, melainkan ketika ia siap untuk mengandung pun sudah harus memperhatikan gizi, makanan, dan komposisi nutrisinya harus lengkap, sehingga ketika ia hamil, dari segi fisik sudah siap dan proses kehamilan akan berlangsung optimal secara nutrisi.
Tapi, memang di Indonesia atau di negara-negara berkembang pada umumnya–boleh dikatakan sangat jarang ada keluarga yang mempersiapkan kehamilan. Malah, kerap kehamilan dianggap sebagai suatu yang mengejutkan. Berbeda dengan yang terjadi di negara-negara maju. Inilah yang cenderung menjadi penyebab awal mengapa anak-anak yang lahir kemudian tidak berkualitas, karena orang tua seakan tidak siap dalam segala hal untuk memelihara anaknya.
Faktor kedua adalah kebutuhan kasih sayang. Seorang ibu harus menerima kehamilan itu, dalam arti kehamilan yang benar-benar dikehendaki. Tanpa kasih sayang, tumbuh kembangnya bayi tidak akan optimal. “Si ibu hamil harus siap dan dapat menerima risiko dari kehamilannya,” kata mantan Sekretaris Jenderal Ikatan Dokter Anak Indonesia itu. “Risiko itu, misalnya, seorang wanita karier yang hamil, merasa terbebani dan khawatir akan mengganggu pekerjaannya. Ia sebenarnya ingin hamil, tapi juga merasa terganggu dengan kehamilannya itu. Kondisi seperti ini tidak kondusif untuk merangsang perkembangan bayi dalam kandungannya,” tambahnya.
Selain itu, menurut Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini, ada faktor psikologis yang memengaruhi perkembangan kecerdasan bayi, yaitu apakah si ibu hamil menikah secara resmi atau kawin lari. Pernikahannya direstui atau tidak, dan apakah ada komitmen antara istri dan suami. Tanpa komitmen di antara keduanya, kehamilan itu bisa dianggap mengganggu.
Juga harus ada support (dukungan). Tanpa support, walaupun ada komitmen dari suami dan orang tua dapat mengurangi perkembangan dan rangsangan kecerdasan bayi dalam kandungan. “Jadi, variabel kasih sayang tadi adalah komitmen dengan suami, serta support dari orang tua dan keluarga, sehingga seorang ibu dapat menerima kehamilannya dengan hati tenteram,” lanjut Sudjatmiko.
Faktor ketiga adalah adanya perhatian penuh dari si ibu hamil terhadap kandungannya. Ia dapat memberikan rangsangan dan sentuhan secara sengaja kepada bayi dalam kandungannya. Karena secara emosional akan terjadi kontak. Jika ibunya gembira dan senang, dalam darahnya akan melepaskan neo transmitter zat-zat rasa senang, sehingga bayi dalam kandungannya juga akan merasa senang.
Sebaliknya, bila si ibu selalu merasa tertekan, terbebani, gelisah, dan stres, ia akan melepaskan zat-zat dalam darahnya yang mengandung rasa tidak nyaman tersebut, sehingga secara tidak sadar bayi akan terstimuli juga ikut gelisah. “Yang paling baik adalah stimuli berupa suara-suara, elusan, dan nyanyian yang disukai si ibu. Hal ini akan merangsang bayi untuk ikut senang. Berbeda jika si ibu melakukan hal-hal yang tidak disukainya, karena itu sama saja memberikan rangsangan negatif pada bayi,” ujar Sudjatmiko.
Tapi, stimuli itu sendiri lebih efektif bila kehamilan sudah menginjak usia di atas enam bulan. Sebab, pada usia tersebut jaringan struktur otak pada bayi sudah mulai bisa berfungsi.
Untuk mendapatkan kondisi-kondisi itulah, seorang ibu hamil harus tetap menjaga nutrisi yang didapat dari makanan sehari-hari. Bahkan, perlu diimunisasi, misalnya dengan suntik TT. Lakukan juga konsultasi rutin dengan dokter secara berkala. Mula-mula sekali sebulan, dan pada bulan terakhir menjelang kelahiran (partus), diperketat menjadi tiga minggu sekali, lalu dua minggu sekali, dan bahkan mendekati partus menjadi setiap minggu.
Sudjatmiko juga menyarankan untuk tidak meminum obat-obatan yang katanya bisa merangsang perkembangan dan kecerdasan otak bayi. Obat-obatan semacam itu hanya omong kosong. “Pemberian obat semacam itu percuma saja, dan tidak berpengaruh apa-apa,” katanya. “Yang penting, ciptakan saja lingkungan mendidik, yaitu tiga faktor tadi.
Sementara itu, psikolog anak Dra Surastuti Nurdadi juga mengungkapkan pendapat yang sama. Stimulasi positif, menurutnya, memang dapat meningkatkan kecerdasan anak sejak dalam kandungan. Dari stimulasi ini, diharapkan ketika anak tumbuh, bukan hanya menjadi cerdas, melainkan dapat bersosialisasi dengan lingkungannya. “Stimulasi menimbulkan kedekatan antara ibu dan anak.
Bahkan, lanjut Surastuti, bayi masih dalam kandungan bisa distimuli dengan diperdengarkan musik klasik, diajak berbicara, dan diberikan elusan penuh kasih sayang. Orang tua juga harus siap dan berusaha mengajarkan cara anaknya bersosialisasi dengan dunia luar ketika ia masih di dalam rahim.
Tapi, mengapa musik klasik? Pendapat semacam ini memang terus menjadi topik bahasan. Musikus hebat seperti Adhi MS, pimpinan Twilite Orchestra, juga meyakini musik klasik dapat merangsang kecerdasan bayi sejak dalam kandungan. Bahkan, untuk jenis musik yang ‘merangsang bayi’ ini sudah banyak dijual di toko-toko kaset tertentu.
Tapi, untuk lebih tuntasnya kupasan mengenai hal itu, coba kita simak penuturan Surastuti yang juga dosen di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia ini. Musik klasik, katanya, memiliki berbagai macam harmoni yang terdiri dari nada-nada. Nada-nada inilah yang memberikan stimulasi berupa gelombang alfa. Gelombang ini memberikan ketenangan, kenyamanan, dan ketenteraman, sehingga anak dapat lebih berkonsentrasi.
“Menurut beberapa penelitian, musik klasik memang termasuk metode yang tepat. Anak menjadi siap menerima sesuatu yang baru dari lingkungannya,” ujar pengasuh rubrik konsultasi di Klinik Anakku ini. Tapi, jangan coba-coba memperdengarkan musik-musik keras kepada bayi dalam kandungan. Konon, justru menyebabkan timbulnya kebingungan pada si jabang bayi

Sumber: www.kumpulbocah.com

Rabu, 21 April 2010

IQ BUKAN KUNCI MATI KECERDASAN


Bila bicara mengenai kecerdasan seorang anak, mungkin Anda langsung akan menghubungkannya dengan Intelligence Quotient, atau yang lebih dikenal dengan IQ. IQ ini seringkali menjadi panduan kecerdasan seseorang untuk masuk sekolah atau diterima kerja. Anda sendiri pun mungkin sudah sangat akrab dengan tes-tes semacam yang bertujuan sama, yaitu mengetahui skor IQ.

Si buyung dan si upik pun saat masuk sekolah biasanya akan melewati tes IQ sebagaimana juga Anda dulu. Bila skornya cukup tinggi dan di atas rata-rata, bolehlah Anda berbangga hati. Orang tua mana sih yang tidak bangga bila tes IQ buah hatinya menunjukkan angka yang tinggi Nah bagaimana bila skor IQ-nya hanya sebatas rata-rata saja? Janganlah dulu berkecil hati, apalagi sampai menghukum si kecil yang baru saja mau masuk sekolah dengan setumpuk buku-buku pelajaran. Hidup seseorang tidak sepenuhnya bergantung pada IQ kok!

Untuk menggolongkan kecerdasan buah hati, IQ bukanlah satu-satunya patokan utama yang mendasarinya. Biasanya skor IQ hanyalah dipergunakan untuk seperti diatas biasanya adalah nilai untuk mengukur kecerdasan akademik atau IQ verbal anak, yaitu kemampuan anak untuk belajar dengan cepat dengan cara membaca dan menulis.

Setiap anak pada dasarnya adalah cerdas. Namun kecerdasan apa yang paling menonjol dari Anda berbeda-beda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecerdasan manusia tidak hanya meliputi kecerdasan intelektual belaka. Kecerdasan anak Anda bisa jadi termasuk dalam Multiple Intelligence . Coba perhatikan, pasti minimal salah satu dari 9 jenis kecerdasan di bawah ini ada pada buah hati Anda..

1. Linguistik Verbal

Kecerdasan yang biasanya dipakai oleh institusi pendidikan
untuk mengukur IQ seorang anak, seperti yang dijelaskan
di atas. Biasanya berkisar pada kemampuan menggunakan kata-kata secara efektif.

2. Numerik

Kecerdasan yang berhubungan angka atau matematika, termasuk juga kemahiran menggunakan logika.

3. Spasial

Kecerdasan gambar dan visualisasi yang berhubungan dengan kreatifitas seperti seni dan desain.

4. Kinestetik-Jasmani

Kecerdasan yang berhubungan dengan kemampuan fisik seperti olahraga dan gerak pada atlet dan penari. Termasuk juga orang yang cepat belajar dengan cara melihat, menyentuh dan mengerjakan sesuatu secara langsung.

5. Naturalis

Kecerdasan yang dimiliki oleh orang yang mampu berhubungan dengan alam seperti tumbuh-tumbuhan, binatang, seperti misalnya pelatih binatang.

6. Interpersonal

Kecerdasan dimana ia mampu memahami dan berkomunikasi dengan mudah dengan orang lain.

7. Intrapersonal

Kemampuan untuk mengatahui kelebihan dan kekurangan termasuk mengendalikan dan mengatur dirinya sendiri. Kecerdasan ini juga sering disebut dengan kecerdasan emosi atau emotional intelligence . Daniel Goleman , di dalam bukunya yang berjudul “Emotional Intelligence”, mengatakan bahwa kecerdasan emosi ini adalah yang terpenting dari kecerdasan yang lain.

8. Musikal

kemampuan menyanyikan lagu, mengingat melodi, peka irama atau sekedar menikmati musik

9. Moral

kemampuan untuk memiliki nilai-nilai dan norma yang ada di masyarakat dan menerapkannya dengan baik pada keseharian.

Bukan mustahil bila buah hati Anda memiliki berbagai kecerdasan sekaligus. Jadi, berikan kesempatan anak anda untuk melakukan sebanyak mungkin kegiatan yang bervariasi, sehingga dia akan menemukan kegiatan yang paling sesuai untuk dirinya. Good luck!

Sumber: hanyawanita.com