Selasa, 18 Januari 2011

PORNOGRAFI MERUSAK OTAK ANAK


Sangat memprihatinkan ketika saya membaca dan baru mengerti bahwa dampak negatif dari pornografi bagi seorang anak itu dapat merusak otaknya. Bagaimana hal itu dapat terjadi?

Ada 2 sistem dalam otak manusia, yakni responder (pada sistem limbik) dan directory (bagian otak depan). Sistem directory terkait dengan kemampuan berpikir rasional, mengambil keputusan, menentukan prioritas, kemampuan penilain dan analisis. Namun, sistem directory ini belum berkembang pada masa remaja dan sepenuhnya berkembang mencapai usia 24-25 tahun.

Sistem Limbik mengatur perilaku, hasrat, emosi, memori, motivasi dan homeostatis. Juga mengajaka seseorang utk memuaskan diri untuk merasakan kenikmatan. Bagi anak stimulasi sangat mudah karena anak dominan belajar dengan melihat dari pada rangsang berpikir.

Stimulasi oleh pornografi merangsang pelepasan hormon dopamin dan endorfin. Jumlah reseptor di dalam otak akan terus bertambah yang dapat menggiring anak menjadi kecanduan.
Kedua bahan kimia dibutuhkan terus ketika ada perangsangan. Ketika dopamin semakinb esar guna mempertahankan kadar rasa sengan yang sama seperti alkohol dan heroin.

Jadi dopamin dan endorfin akan bermanfaat kalau kita hidup normal. Begitu pornografi dilakukan maka otak tak bekerja dengan normal dan tidak dapat merespons lagi akibatnya otak mengecil dan bagi anak yang otaknya belum berkembang, pornografi sangat berpengaruh dan rentan menyebabkan adiksi serta merusak tumbuh kembang otak anak.

Tanda tanda
Anak yang menjadi depresi , menarik diri, berbicara mengarah kearah seks dan mengisolasi diri.

Terapi
Tidak dibutuhkan obat obatan tetapi hanya ada 2 pilihan yaitu melawan keinginan atau menyerah. Pada pornografi, kedua cara itu tidak efektif dan membuat mereka justru semakin terjebak.
Harus dipelajari pemicu berasal dari lingkungan dan emosi. Setelah pemicu diketahui dan dikontrol orang mulai menggali permasalahan yang lebih dalam seperti citra diri, perawatan diri, masalah relasi, motivasi kerja sistem responder otak dengan mencari aktifvitas pengganti lebih baik mengalihkan diri dari godaan.

Guna menangkal pornografi, pendidikan dan pola asuh sangat berpengaruh.

Sumber : Kompas (Ilmu pengetahuan dan teknologi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar